Turunan:
Pengertian, Macam, Rumus, & Contoh Soal
Pembahasan
mengenai turunan perlu untuk dipelajari. Dengan menggunakan konsep limit yang
telah kalian pelajari, kalian akan dengan mudah mempelajari materi turunan
berikut.
Turunan merupakan salah satu materi lanjutan dari limit fungsi.
Masih ingatkah
kalian dengan materi limit? Konsep mengenai limit akan kita gunakan sebagai
dasar dalam mempelajari materi ini.
Langsung saja,
kita mulai dengan definisi turunan.
Definisi Turunan
Turunan merupakan suatu
perhitungan terhadap perubahan nilai fungsi karena perubahan nilai input
(variabel).
Turunan dapat disebut juga
sebagai diferensial dan proses dalam menentukan turunan suatu fungsi disebut
sebagai diferensiasi.
Menggunakan konsep limit yang sudah
dipelajari, turunan dapat didefinisikan sebagai
turunan tersebut didefinisikan
sebagai limit dari perubahan rata-rata dari nilai fungsi terhadap variabel x.
Selanjutnya akan dijelaskan
mengenai contoh penerapan turunan.
Penerapan Turunan
Berikut merupakan beberapa
penerapan turunan.
·
Turunan dapat diterapkan untuk
menghitung gradien dari garis singgung suatu kurva.
·
Turunan dapat digunakan untuk
menentukan interval dimana suatu fungsi naik atau turun.
·
Turunan dapat diterapkan untuk
menentukan nilai stasioner suatu fungsi.
·
Turunan dapat diterapkan dalam
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan persamaaan gerak.
·
Turunan dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan maksimum-minimum.
Berikut ini akan dijelaskan
mengena rumus turunan.
Rumus Turunan
Berikut merupakan beberapa rumus
dasar untuk menentukan turunan.
·
f(x) = c, dengan c merupakan
konstanta
Turunan dari fungsi tersebut adalah f’(x) = 0.
·
f(x) = x
Turunan dari fungsi tersebut adalah f’(x) = 1.
·
f(x) = axn
Turunan dari fungsi tersebut
adalah f’(x) = anxn – 1
·
Penjumlahan fungsi: h(x) =
f(x) + g(x)
Turunan fungsi tersebut yaitu h’(x) = f’(x) + g’(x).
·
Pengurangan fungsi: h(x) = f(x)
– g(x)
Turunan fungsi tersebut adalah h’(x) = f’(x) – g’(x)
·
Perkalian konstanta dengan suatu
fungsi (kf)(x).
Turunan fungsi tersebut adalah k . f’(x).
Berikut ini akan dijelaskan
mengenai turunan fungsi.
Turunan Fungsi
Misalkan terdapat suatu fungsi f(x) = axn. Turunan dari fungsi tersebut
yaitu f’(x) = anxn – 1.
Contohnya yaitu:
f(x) = 3x3
turunan dari fungsi tersebut
yaitu
f’(x) = 3 (3) x3 – 1 = 9 x2.
Contoh lainnya misalnya g(x) = -5y-3.
Turunan dari fungsi tersebut adalah g’(y) = -5 (-3) y-3 – 1 =
15y-4.
Berikut akan dijelaskan turunan
fungsi aljabar.
Turunan Fungsi Aljabar
Pembahasan turunan fungsi
aljabar pada bagian ini meliputi turunan dalam bentuk perkalian dan turunan
dalam pembagian fungsi aljabar.
Turunan fungsi aljabar dalam bentuk perkalian yaitu sebagai
berikut.
Misalkan terdapat perkalian fungsi: h(x) = u(x) . v(x).
Turunan dari fungsi tersebut
yaitu h’(x) = u’(x) . v(x) + u(x) . v’(x).
Keterangan:
·
h(x) : fungsi dalam bentuk
perkalian fungsi.
·
h’(x) : turunan fungsi bentuk
perkalian
·
u(x), v(x) : fungsi dengan
variabel x
·
u’(x), v’(x) : turunan fungsi
dengan variabel x
Turunan fungsi aljabar dalam
bentuk pembagian yaitu:
Misalkan terdapat perkalian
fungsi: h(x) = u(x)/v(x). Turunan dari fungsi tersebut adalah
h’(x) = (u’(x) . v(x) – u(x) .
v’(x))/v2(x).
Keterangan:
·
h(x) : fungsi dalam bentuk
perkalian fungsi.
·
h’(x) : turunan fungsi bentuk
perkalian
·
u(x), v(x) : fungsi dengan
variabel x
·
u’(x), v’(x) : turunan fungsi
dengan variabel x
Berikut ini akan dijelaskan
mengenai turunan akar.
Turunan Akar
Misalkan terdapat suatu fungsi
akar sebagai berikut
Untuk menentukan turunan dari fungsi tersebut, terlebih dahulu
kita ubah ke dalam bentuk fungsi perpangkatan. Bentuk fungsi perpangkatannya
yaitu f(x) = xa/b.
Turunan dari fungsi tersebut yaitu f’(x) = a/b . x(a/b) – 1.
Bagaimana jika fungsi berbentuk seperti ini?
Untuk menentukan turunan fungsi
di atas, terlebih dahulu diubah ke bentuk perpangkatan.
f(x) = g(x)z/b
Turunan dari fungsi tersebut yaitu f’(x) = a/b . g(x)(a/b) – 1 .
g’(x).
Berikut ini akan dijelaskan
mengenai turunan parsial.
Turunan Parsial
Apa itu turunan parsial? Turunan
parsial merupakan suatu turunan dari fungsi peubah banyak terhadap suatu
peubah, sedangkan peubah yang lain dipertahankan.
Misalkan terdapat suatu fungsi: f(x, y) = 2xy,
turunan parsial dari fungsi tersebut terhadap variabel x yaitu fx’(x, y) = 2y.
Contoh lainnya yaitu, terdapat fungsi g(x, y) = -3xy2
Turunan parsial terhadap variable y yaitu fy’(x, y) = -6xy.
Berikutnya akan dijelaskan
mengenai turunan implisit.
Turunan Implisit
Turunan implisit ditentukan
berdasarkan variabel yang terdapat dalam fungsi.
Suatu fungsi dengan variabel x,
turunannya : x d/dx.
Suatu fungsi dengan variabel y,
turunannya : y d/dy. dy/dx.
Suatu fungsi dengan variabel x
dan y, turunannya : xy d/dx + xy d/dy . dy/dx.
Agar lebih memaham mengenai
turunan, coba kerjakan soal berikut kemudian periksalah jawaban kalian dengan
menggunakan pembahasan pada bagian di bawah ini.
Contoh Soal Turunan
1. Tentukan turunan dari fungsi
berikut.
·
f(x) = 8
·
g(x) = 3x + 5
·
h(x) = 6x3
·
k(x) = 3x5/3
·
m(x) = (3x2 + 3)4
Pembahasan
·
f’(x) = 0
·
g’(x) = 3
·
h’(x) = 6 (3) x3 – 1 = 18x2
·
k’(x) = 3 (5/3) x(5/3) – 1 =
5x2/3
·
m’(x) = 4 . (3x2 + 3)4 – 1 . 6x = 24x . (3x2 + 3)3
2. Tentukan turunan dari fungsi
berikut.
f(x) = (3x + 2) . (2x2 – 1)
Pembahasan
Misal: u(x) = 3x + 2 dan v(x) = 2x2 – 1
f’(x) = u’(x) . v(x) + u(x) .
v’(x)
f’(x) = 3 . (2x2 – 1) + (3x + 2) . (4x)
f’(x) = 6x2 – 3 + 12x2 + 8x = 18x2 + 8x – 3
3. Diberikan sebuah fungsi ordo
2 seperti di bawah ini
Tentukan nilai f(0) + 3f’(1)
Pembahasan
Untuk
mengerjakan soal ini, kita dapat memasukkan nilai 0 ke dalam fungsi tersebut.
Setelah Anda,
mendapatkan nilai f(0). Kita dapat mengerjakan turunan fungsi hasil bagi
menggunakan salah sifat turunan.
Untuk
menggunakan rumus tersebut, kita dapat menggunakan pemisalan dan turunannya
seperti di bawah ini.
U = x2 + 3 ; U’ = 2x
V = 2x + 1 ; V’ = 2
Kemudian, kita
bisa memasukkan pemisalan tersebut ke dalam rumus turunan yang sebelumnya serta
kita dapat secara langsung memasukkan f’x(1).
Maka, hasil
f(0) + 3f’(1) = 3 + 3(0) = 3
4. Tentukan hasil turunan f(x) = (x2 + 2x +
3)(3x + 2)
Pembahasan
Sama seperti soal sebelumnya, Untuk mengerjakan soal turunan
dalam bentuk perkalian, kita dapat menggunakan rumus sifat turunan serta
menggunakan pemisalan dalam fungsi tersebut seperti di bawah ini.
F’(x) = u’v + uv’
U = x2 + 2x + 3 ; U’ = 2x + 3
V = 3x + 2 ; V’ = 3
F’(x) = u’v + uv’
F’(x) = (2x+3)(3x + 2) + (x2 + 2x +
3)(3)
F’(x) = 6x2 + 13x + 6 + 3x2 + 6x + 9
F’(x) = 9x2 + 19x + 15
Sehingga
bentuk akhir F’(x) adalah 9x2 + 19x +
15
5. Jika terdapat f(x) = (2x-1)2(x+2).
Berapakah nilai f’x(2)
Pembahasan
Untuk mengerjakan soal ini, kita bisa menggunakan sifat turunan
fungsi f’(x) = u’v + v’u untuk mendapatkan hasil akhir. Sehingga kita dapat
melakukan pemisalan kembali.
F’(x) = u’v + uv’
U= (2x-1)2 = 4x2 – 4x + 1 ; U’ = 8x – 4
V = x + 2 ; V’ = 1
F’(x) = u’v + uv’
F’(x) = (8x – 4)(x + 2) + (4x2 – 4x + 1)(1) ;
kita dapat memasukkan nilai 2 seperti di soal
F’(2) = ((8(2) – 4)(2 + 2)) + ((4(2)2 – 4(2) +
1)(1))
F’(2) = ((16-4)(4)) + ((16-8+1)(1))
F’(2) = 96 + 9 = 105
Sehingga nilai
akhir F’(2) adalah 105
6. Tentukan sebuah garis singgung pada kurva y= -2x2 + 6x + 7
yang tegak lurus dengan garis x – 2y +13 = 0
Pembahasan
Disebutkan di dalam soal bahwa terdapat 2 garis yang saling
tegak lurus, sehingga kita dapat mengasumsikan bahwa kedua garis memiliki
kemiringan tertentu. Kita dapat menentukan nilai m1 dan m2 dari
kedua garis.
m1 merupakan slope dari garis y= -2x2 + 6x +
7. Untuk mencari nilai m1, dapat dilakukan dengan cara menurunkan fungsi y= -2x2 + 6x + 7.
m1 = y’(x) = -4x + 6
m2 merupakan slope dari x – 2y +13. Untuk mencari nilai
m2, kita harus mengubah fungsi tersebut menjadi fungsi y.
x – 2y +13 = 0
x + 13 = 2y
y = 0,5x + 6.5
m2 = y’(x) = 0,5
Dikarenakan kedua garis saling tegak lurus, maka nilai m1 x m2 = -1.
m1 x m2 = -1
(-4x + 6)0,5 = -1
-2x + 3 = -1
-2x = -4
X = 2
Kita masukkan ke dalam persamaan m1 sehingga di
dapatkan nilai m1 = -2. Setelah menemukan nilai x, kita masukkan nilai
tersebut ke fungsi y sehingga di dapatkan nilai y = 11.
Untuk membuat sebuah garis singgung, rumus yang digunakan adalah
(y-y1) = m1(x – x1).
(y – 11) = -2 (x – 2)
Y – 11 = -2x +4
Y = -2x + 15
Garis singgung
adalah y+2x-15 = 0
7.
Terdapat sebuah box tanpa tutup dengan alas berbentuk persegi memiliki luas
sebesar 512 cm2. Berapakah panjang
rusuk agar volumenya memiliki nilai maksimum
Pembahasan
Pada soal tersebut, dijelaskan bahwa box tidak memiliki tutup.
Sehingga, box tersebut terdiri dari 4 sisi dan 1 alas. Anggap sisi alas adalah
s dan tinggi sisi adalah t. Kita dapat menuliskan persamaan box seperti di
bawah ini.
512 = luas alas + 4 sisi box
512 = s.s +
4.s.t
512 = s2 + 4st
512 – s2 = 4st
Setelah
mendapatkan t, kita bisa mencari volume dari box tersebut
V = s3 = s2 . t
Untuk
mendapatkan volume maksimum, kita dapat menurunkan persamaan volume di atas
V’(s) = 0
S2 = 170,67 cm2
S = 13,07 cm
Sehingga, panjang s yang dibutuhkan agar volumenya maksimum
adalah 13,07 cm.
Kesimpulan
·
Turunan merupakan suatu perhitungan terhadap perubahan nilai
fungsi karena perubahan nilai input (variabel).
·
Beberapa macam turunan yaitu turunan fungsi aljabar, turunan
akar, turunan parsial, turunan implisit, dan yang lainnya.
Itulah pembahasan mengenai turunan. Semoga dapat membantu kalian
dalam belajar mengenai turunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar