Polinomial: Pengertian, Rumus, Contoh Soal
Pernahkah
kalian mendengar kata polinomial? Polinomial biasa juga disebut dengan suku
banyak.
Lalu apa itu
suku banyak? Lebih jelasnya mari kita simak materi dibawah ini
Pengertian Polinomial
Dalam dunia matematika,
polinomial atau suku banyak adalah pernyataan matematis yang berhubungan dengan
jumlahan perkalian pangkat dalam satu atau lebih variabel dengan koefisien.
Bentuk umum dari suatu
polinomial adalah sebagai berikut
anxn+…+a2x2+a1x1+a0
dimana a merupakan koefisien
konstan, dan pangkat tertinggi pada polinomial tersebut menandakan orde atau
derajatnya, sehingga polinomial diatas memiliki derajat atau orde n.
Pembagian Polinomial
Pada umumnya, bentuk umum dari
pembagian polinomial adalah
F(x) = P(x) × H(x) + S(x)
Dimana
·
F(x) : suku banyak
·
H(x) : hasil bagi
·
P(x) : pembagi
·
S(x) : sisa
Sebelum kita memahami metode
pembagian polinomial, terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang teorema
sisa yaitu
Misalkan F(x) merupakan
polinomial berderajat n,
Jika F(x) dibagi (x-k) maka
hasilnya adalah F(k)
Jika F(x) dibagi (ax-b) maka
hasilnya adalah F(b/a)
Jika F(x) dibagi (x-a)(x-b) maka
hasilnya adalah
Kemudian untuk metode pembagian
polinomial terdapat beberapa cara, diantaranya
1. Metode Pembagian Biasa
Contohnya adalah jika 2x3 – 3x2 + x + 5 dibagi dengan
2x2 – x – 1
maka hasil bagi dan sisanya
adalah hasil bagi = x-1 dan sisa = x+4
2. Metode Horner
Metode ini dipakai untuk pembagi
yang berderajat 1 ataupun pembagi berderajat n yang bisa difaktorkan jadi
pembagi-pembagi dengan derajat 1.
Langkah langkah :
1) Tulis koefisien dari polinomialnya → harus urut dari koefisien xn, xn – 1, … hingga konstanta (untuk
variabel yang tidak memiliki koefisien, maka ditulis 0). Misalkan untuk 5x3 – 8, koefisien-koefisiennya
adalah 5, 0, 0, dan -8
2) Untuk koefisien dengan
derajat tertinggi P(x) ≠ 1, hasil baginya harus dibagi dengan koefisien
derajat tertinggi P(x)
3) Jika pembagi dapat
difaktorkan menjadi
·
P1 dan P2, maka S(x) = P1 × S2 + S1
·
P1, P2, P3, maka S(x) = P1×P2×S3 + P1×S2 + S1
·
P1, P2, P3, P4, maka S(x) = P1×P2×P3×S4 + P1×P2×S3 + P1×S2 + S1
·
dan seterusnya
Untuk lebih jelasnya, mari simak
contoh berikut ini
Misalkan diketahui
F(x) = 2x3 – 3x2 + x + 5
P(x) = 2x2 – x – 1
Tentukan hasil bagi dan sisanya
Jawab :
F(x) = 2x3 – 3x2 + x + 5
P(x) = 2x2 – x – 1 = (2x + 1)(x – 1)
Sehingga p1 : (2x + 1) = 0 ->
x = -1/2 dan p2 : (x – 1) = 0 -> x = 1
Kemudian langkah hornernya
ditunjukkan pada gambar berikut
Jadi, diperoleh hasil dan
sisanya sebagai berikut
H(x) = x-1
S(x) = P1×S2 + S1 = x + 4
3. Metode Koefisien Tak Tentu
Pada dasarnya, metode ini
dikerjakan dengan cara mensubstitusikan F(x) berderajat m dan P(x) berderajat n
ke dalam bentuk umum pembagian polinomial, kemudian H(x) dan S(x) nya diisi
dengan
H(x) merupakan polinomial
berderajat k, dimana k = m – n
S(x) merupakan polinomial
berderajat n-k
Lebih jelasnya akan dibahas pada
contoh soal.
Contoh Soal Polinomial
Misalkan diketahui
F(x) = 2x3 – 3x2 + x + 5
P(x) = 2x2 – x – 1
Tentukan hasil bagi dan sisanya
menggunakan metode tak tentu
Pembahasan
m = 3, n = 2, k = 1
H(x) berderajat 1 misalkan H(x)
= ax+b
S(x) berderajat 2-1=1 misalkan
S(x) = px+q
Substitusikan F(x), P(x), H(x),
S(x) ke persamaan
F(x) = P(x) . H(x) + S(x), maka
diperoleh
2x3 – 3x2 + x + 5 = (2x2 – x – 1)(ax+b) + px+q
2x3 – 3x2 + x + 5 = 2ax3 + 2bx2 – ax2 – bx – ax
– b + px + q
(2)x3 + (– 3)x2 + (1)x + (5) = (2a)x3 + (2b – a)x2 + (– b –
a + p) x + (– b + q)
Kemudian samakan koefisien dari ruas kiri dan kanan menjadi
2a = 2
a = 1
2b – a = -3
2b – 1 = -3
2b = -2
b = -1
– b – a + p = 1
1 – 1 + p = 1
p = 1
– b + q = 5
1 + q = 5
q = 4
Jadi,
H(x) = ax + b = x – 1
S(x) = px + q
= x + 4
Nah, sekian penjelasan mengenai polinomial, semoga semakin
membuat paham ya, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar