Pecahan:
Pengertian, Macam, Rumus, Contoh Soal
Pada kesempatan kali ini,
kita akan mempelajari salah satu bentuk bilangan yaitu pecahan. Simak
penjelasan di bawah mengenai pecahan.
Pernahkah kalian mengetahui
mengenai klasifikasi/pengelompokan bilangan? Dalam pengelompokan bilangan
terdapat bilangan rasional/pecahan.
Seperti apakah bilangan
pecahan itu?
Perhatikan penjelasan
berikut.
Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan merupakan salah satu kelompok
bilangan dengan bentuk a/b dimana a dan b merupakan bilangan bulat serta b
tidak sama dengan nol. Nilai a dan b saling prima, artinya tidak ada
faktor/pembagi yang bisa membagi a dan b sekaligus.
Dalam bilangan pecahan, a disebut sebagai
pembilang sedangkan b disebut sebagai penyebut pecahan.
Penerapan Bilangan Pecahan
Penerapan bilangan pecahan biasanya digunakan
untuk menyatakan bilangan yang tidak bulat.
Bentuk pecahan (pecahan biasa maupun desimal)
sangat tepat untuk menunjukkan suatu nilai yang tidak bulat.
Bilangan pecahan dapat digunakan sebagai
representasi perbandingan suatu bagian terhadap keseluruhan.
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai pecahan
biasa.
Pecahan Biasa
Pecahan biasa atau dapat disebut sebagai
pecahan merupakan bentuk pecahan yang kita lihat biasanya. Pecahan biasa
berbentuk a/b dengan a merupakan pembilang dan b merupakan penyebut. Contohnya
sebagai berikut.
4/5 merupakan suatu pecahan biasa dengan 4
sebagai pembilang dan 5 sebagai penyebut.
1/7 meruapakan suatu pecahan biasa dengan 1
sebagai pembilang dan 7 sebagai penyebut.
Selanjutnya akan dibahas mengenai pecahan
campuran.
Pecahan Campuran
Pecahan campuran merupakan jenis bilangan
pecahan yang terdiri dari bagian bulat dan bagian pecahan. Pecahan campuran
dapat berbentuk c a/b dengan c merupakan bilangan bulat dan a/b merupakan
bagian pecahan.
Contoh pecahan campuran yaitu 3 2/5 dengan 3
merupakan bagian bulat dan 2/5 merupakan bagian pecahannya.
Cara mengubah pecahan campuran menjadi pecahan
biasa yaitu dengan mengalikan bagian bulat dengan penyebut bagian pecahan lalu
menjumlahkannya dengan bagian pembilang dari pecahan.
Misalnya terdapat pecahan 2 4/5, jika diubah
menjadi pecahan biasa menjadi (2 x 5 + 4)/5 sehingga menjadi 14/5.
Selanjutnya merupakan pembahasan mengenai
pecahan desimal.
Pecahan Desimal
Pecahan desimal merupakan salah satu bentuk
nilai pecahan dengan penyebut 10, 100, 1000, dan seterusnya. Penulisan bilangan
pecahan desimal dengan menggunakan tanda koma “ , “. Beberapa contoh berikut
merupakan bentuk pecahan desimal.
·
Bilangan persepuluhan misalnya 3/10 ditulis
dengan 0,3.
·
Bilangan perseratusan misalnya 21/100 ditulis
dengan 0,21.
·
Bilangan perseribuan misalnya 197/1000 ditulis
dengan 0,197.
Selanjutnya akan dibahas mengenai pecahan
senilai.
Pecahan Senilai
Apakah yang dimaksud dengan pecahan senilai?
Pecahan senilai dapat diartikan sebagai dua atau lebih pecahan dengan
perbandingan nilai pembilang dan penyebutnya sama. Perhatikan contoh di bawah
ini agar lebih memahaminya.
Misalnya terdapat pecahan 2/5, 4/10, dan
10/25. Ketiga pecahan tersebut merupakan pecahan senilai.
·
2/5, perbandingan pembilang dan
penyebutnya yaitu 2 : 5.
·
4/10, perbandingan pembilang dan
penyebutnya yaitu 4 : 10 = 2 : 5.
·
10/25, perbandingan pembilang dan
penyebutnya yaitu 10 : 25 = 2 : 5.
Karena ketiga pecahan tersebut memiliki
perbandingan pembilang dan penyebut yang sama, maka ketiga pecahan tersebut
merupakan pecahan yang senilai.
Selanjutnya akan dibahas mengenai bagaimana
cara menyederhanakan pecahan.
Menyederhanakan Pecahan
Bagaimana cara menyederhanakan pecahan?
Menyederhanakan pecahan dapat dilakukan dengan
membagi pembilang dan penyebut dengan faktor pembagi terbesar dari keduanya.
Misalnya terdapat pecahan 24/32.
Pembagi terbesar dari kedua bilangan 24 dan 32
adalah 8, sehingga pecahan paling sederhana dari 24/32 yaitu (24 : 8)/(32 : 8)
= 3/4.
Pada bagian berikut ini akan dibahas mengenai
pertidaksamaan pecahan.
Pertidaksamaan Pecahan
Pertidaksamaan pecahan melibatkan tanda kurang
dari “ < “ atau lebih dari “ > “. Kedua tanda tersebut digunakan
untuk membandingkan dua nilai pecahan.
Perhatikan penjelasan berikut.
Terdapat
pecahan 4/7 dan 5/8. Untuk membandingkan kedua pecahan tersebut dapat dilakukan
dengan mengalikan pembilang pecahan pertama dengan penyebut pecahan kedua dan
sebaliknya. Sehingga (4 x 8) …….. (5 x 7) à 32 …… 35.
Tanda
yang tepat untuk pertidaksamaan pecahan tersebut adalah kurang dari “ <”
Jadi,
(4/7) < (5/8).
Selanjutnya
merupakan penjelasan mengenai pengurutan pecahan.
Mengurutkan Pecahan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai
mengurutkan pecahan dengan bentuk yang sama dan berbeda.
Mengurutkan pecahan dengan penyebut yang sama.
Misalkan terdapat beberapa pecahan yaitu 2/7;
3/7; 6/7; 1/7; dan 5/7. Mengurutkan pecahan dengan bentuk tersebut dapat
dilakukan dengan memperhatikan pembilangnya (karena penyebutnya memiliki nilai
yang sama). Sehingga urutan pecahan dari yang terkecil yaitu 1/7; 2/7; 3/7;
5/7; 6/7.
Mengurutkan pecahan dengan penyebut yang berbeda.
Misalkan terdapat pecahan 2/3; 1/2; 3/4.
Mengurutkan pecahan tersebut dapat dilakukan dengan menyamakan penyebutnya.
Pecahan-pecahan tersebut dapat disamakan penyebutnya menjadi 8/12; 6/12; 9/12.
Sehingga kita dapat mengurutkannya dengan mudah yaitu melihat nilai
pembilangnya 6/12; 8/12; 9/12 à 1/2; 2/3; 3/4.
Selain menggunakan cara tersebut, kalian dapat
menggunakan cara dengan membandingkan masing-masing pecahan menggunakan konsep
pertidaksamaan pecahan yang telah kalian pelajari pada bagian sebelumnya.
Mengurutkan pecahan dengan jenis yang berbeda.
Misalkan terdapat pecahan 3/10; 0,35; 32%;
31/100. Mengurutkan pecahan tersebut dengan mengubahnya ke dalam bentuk yang
sama. Misalkan kita akan mengubahnya ke dalam bentuk pecahan desimal,
diperoleh:
3/10 = 0,3 = 0,30
0,35
32% = 32/100 = 0,32
31/100 = 0,31
Jika diurutkan akan menjadi 0,30; 0,31; 0,32;
0,35 à 3/10; 31/100; 32%; 0,35.
Kerjakan soal pecahan berikut untuk meningkatkan kemampuan
matematika kalian.
Soal Pecahan
1. Ubahlah pecahan biasa berikut menjadi
pecahan campuran.
·
30/7
·
14/3
·
27/5
Pembahasan
30/7 = (28 + 2)/7 = 4 2/7.
14/3 = (12 + 2)/3 = 4 2/3.
27/5 = (25 + 2)/5 = 5 2/5.
2. Sederhanakan pecahan-pecahan berikut.
·
28/42
·
32/48
·
17/51
Pembahasan
28/42 = (28 : 14)/(42 : 14) = 2/3
32/48 = (32 : 16)/(48 : 16) = 2/3
17/51 = (17 : 17)/(51 : 17) = 1/3
3. Tanda pertidaksamaan yang tepat untuk
(4/9) …. (2/5) adalah . . . .
Pembahasan
(4/9) …. (2/5) à (4 x 5) . . . (2 x 9)
à 20 > 18.
Tanda pertidaksamaan yang tepat yaitu >.
4. Urutkan pecahan berikut dari yang terbesar.
2/3; 3/4; 2/5; 7/12.
Jawaban: 3/4; 2/3; 7/12; 2/5.
Pembahasan
2/3 = (2 x 20)/(3 x 20) = 40/60
3/4 = (3 x 15)/(4 x 15) = 45/60
2/5 = (2 x 12)/(5 x 12) = 24/60
7/12 = (7 x 5)/(12 x 5) = 35/60
Sehingga urutannya dari yang terbesar adalah 3/4; 2/3; 7/12; 2/5.
Mari kita simpulkan bersama.
Kesimpulan
·
Bilangan pecahan merupakan salah satu kelompok
bilangan dengan bentuk a/b dimana a dan b merupakan bilangan bulat serta b
tidak sama dengan nol.
·
Terdapat beberapa jenis pecahan seperti
pecahan biasa, pecahan campuran, dan pecahan desimal.
·
Menyederhanakan pecahan dapat dilakukan dengan
membaginya menggunakan bilangan terbesar yang membagi pembilang dan penyebut
sekaligus.
·
Pertidaksamaan pecahan yaitu membandingkan dua
nilai pecahan. Caranya dengan mengalikan pembilang pecahan pertama dengan
penyebut pecahan kedua dan juga sebaliknya.
·
Mengurutkan pecahan dapat dilakukan dengan
mengubahnya ke dalam bentuk pecahan yang sama.
Demikian penjelasan mengenai materi pecahan. Semoga banyak
memberikan manfaat kepada pembaca sekalian. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar