Perbandingan: Pengertian, Macam, Rumus, Contoh Soal
Apa yang akan
kita bahas kali ini?
Ya, hari ini
kita akan membahas mengenai perbandingan. Perbandingan merupakan salah satu
topik dalam matematika.
Beberapa
permasalahan matematika dapat diselesaikan dengan menerapkan konsep
perbandingan.
Misalnya
terdapat permasalahan sebagai berikut. Dalam suatu perlombaan lari Adi dan Edo
bersaing untuk merebutkan posisi pertama. Jika Adi berlari dengan kecepatan 5
km dalam 20 menit dan Edo berlari dengan kecepatan 12 km dalam 40 menit,
siapakah yang lebih dahulu mencapai garis finish?
Permasalahan
tersebut dapat diselesaikan dengan menerapkan konsep perbandingan. Berikut ini
akan dijelaskan mengenai definisi perbandingan.
Pengertian Perbandingan
Perbandingan dalam matematika
dapat disebut juga sebagai rasio.
Lalu, apa itu perbandingan atau
rasio?
Perbandingan (rasio) merupakan
merupakan salah satu teknik atau cara dalam membandingkan dua besaran.
Penulisan rasio atau
perbandingan dapat dituliskan sebagai a : b atau a/b dengan a dan b merupakan
dua besaran yang memiliki satuan yang sama.
Selanjutnya akan dijelaskan
contoh penerapa perbandingan dalam kehidupan sehari-hari.
Perbandingan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Terdapat banyak penerapan
perbandingan dalam kehidupan sehari-hari. Penulisan skala pada peta merupakan
salah satu penerapan perbandingan.
Kemudian, pada saat kita akan
membuat roti biasanya terdapat campuran adonan tepung terigu dan tepung
tapioka.
Misalnya perbandingannya adalah
2 : 1, artinya untuk membuat roti tersebut diperlukan tepung terigu 2 bagian
dan tepung tapioca 1 bagian.
Selanjutnya kita akan belajar
mengenai perbandingan senilai.
Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai disebut
juga sebagai proporsi. Perbandingan senilai melibatkan dua rasio yang sama.
Jadi, dapat dijelaskan secara
sederhana bahwa perbandingan senilai merupakan suatu pernyataan yang menyatakan
dua rasio adalah sama.
Contoh perbandingan senilai
yaitu perbandingan banyaknya tepung dengan banyaknya roti yang dibuat.
Semakin banyak tepung yang
digunakan maka akan semakin banyak pula roti yang dibuat, begitu pula
sebaliknya.
Selanjutnya akan dijelaskan
mengenai perbandingan berbalik nilai.
Perbandingan Berbalik Nilai
Perbandingan berbalik nilai
merupakan antara dua variabel.
Misalnya perbandingan antara
ukuran gigi mesin bermotor dengan kecepatan. Ukuran gigi mesin bermotor yang
kecil akan menghasilkan kecepatan yang besar, begitu pula sebaliknya.
Selanjutnya akan dijelaskan
mengenai perbandingan bertingkat.
Perbandingan Bertingkat
Perbandingan bertingkat
merupakan salah satu perbandingan yang melibatkan lebih dari satu perbandingan.
Contoh permasalahan berkaitan
dengan perbandingan bertingkat misalnya perbandingan kelereng Abdul dan Beni
adalah 3 : 5, sedangkan perbandingan kelereng Beni dengan Ciko adalah 4 : 3.
Untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut perlu menentukan rasio atau perbandingan dari kelereng Abdul, Beni,
dan Ciko.
Berikutnya akan dijelaskan
mengenai cara menghitung perbandingan.
Cara Menghitung Perbandingan
Cara yang dapat dilakukan untuk
menghitung perbandingan yaitu sebagai berikut.
1. Buatlah model dari permasalahan yang akan
diselesaikan.
2. Tentukan jenis perbandingan yang akan diselesaikan.
Jenis perbandingan dapat berupa perbandingan senilai, perbandingan berbalik
nilai, perbandingan bertingkat, atau jenis yang lainnya.
3. Susun persamaan dan hitunglah perbandingannya untuk
menentukan informasi yang ingin diperoleh dengan menggunakan rumus
perbandingan.
Pada bagian berikut ini akan
dijabarkan beberapa rumus perbandingan.
Rumus Perbandingan
Dari suatu permasalahan mengenai
perbandingan, buatlah model dalam bentuk tabel untuk mempermudah dalam memahami
permasalahan.
Tabel perbandingan dapat berupa
tabel seperti berikut.
Variabel 1 |
Variabel 2 |
a1 |
b1 |
a2 |
b2 |
Dari model tersebut dapat
disusun persamaan atau rumus untuk menyelesaikan perbandingan.
1. Rumus Perbandingan Senilai
a1/a2 = b1/b2
2. Rumus Perbandingan Berbalik Nilai
a1/a2 = b2/b1
Selain kedua rumus perbandingan
tersebut, juga terdapat rumus perbandingan jumlah dan selisih.
3. Rumus perbandingan jumlah
Jumlah objek = (jumlah
rasio/rasio yang diketahui) x banyak objek yang diketahui
4. Rumus perbandingan selisih
Selisih objek = (selisih
rasio/rasio yang diketahui) x banyak objek yang diketahui
Agar lebih menguasai materi
perbandingan, perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal Perbandingan
1. Hendra mengendarai sepeda
motor menempuh jarak 32 km dengan menghabiskan 4 liter bensin. Jika Hendra
mempunyai 7 liter bensin, berapa jarak yang dapat ditempuh oleh Hendra?
PEMBAHASAN
Dari permasalahan tersebut dapat
dibuat model permasalahan sebagai berikut.
Bensin |
Jarak
Tempuh |
4 liter |
32 km |
7 liter |
x |
Permasalahan tersebut merupakan
permasalahan perbandingan senilai, sehingga
4/7 = 32/x
x = (7 x 32)/4 = 56 km
Jadi jarak yang dapat ditempuh oleh Hendra dengan 7
liter bensin adalah 56km
2. Suatu pekerjaan jika
dikerjakan oleh 8 orang akan selesai dalam 18 hari. Jika pekerjaan tersebut
dikerjakan oleh 12 orang, maka berapa hari pekerjaan tersebut akan selesai dikerjakan?
PEMBAHASAN
Dari permasalahan tersebut dapat
dibuat model permasalahan sebagai berikut.
Banyak
Pekerja |
Waktu |
8 orang |
18 hari |
12 orang |
x |
Permasalahan tersebut merupakan
permasalahan perbandingan berbalik nilai, sehingga
8/12 = x/18
x = (8 x 18)/12 = 12 hari
Jadi, dengan 12 orang, pekerjaan tersebut akan
selesai dikerjakan dalam 12 hari.
3. Perbandingan banyaknya
kelereng Andika dan Bona adalah 2 : 3, sedangkan perbandingan banyaknya
kelereng Bona dan Ciko adalah 2 : 5. Jika jumlah kelereng mereka bertiga adalah
75. Tentukan banyak kelereng Andika, Bona, dan Ciko.
PEMBAHASAN
Model permasalahan tersebut
yaitu
A : B
= 2 : 3
B
: C = 2 : 5
————————–
A : B : C = 4 : 6 : 15
Jumlah rasio = 4 + 6 + 15 = 25
Banyak kelereng Andika
4/25 x 75 = 12 kelereng
Banyak kelereng Bona
6/25 x 75 = 18 kelereng
Banyak kelereng Ciko
15/25 x 75 = 45 kelereng
Jadi, banyak kelereng Andika, Bona, dan Ciko
masing-masing adalah 12, 18, dan 45 buah.
4. Terdapat sebuah pohon yang
berjarak 10 meter darimu. Di belakang pohon, terdapat sebuah gedung bertingkat
yang memiliki tinggi 50 meter dan berjarak 10 meter dari pohon. Hitunglah
tinggi pohon menggunakan konsep perbandingan
PEMBAHASAN
Untuk mengerjakan soal ini, kita
harus menggambar sesuai dengan soal. Hal ini untuk memudahkan dalam memahami
soal.
Berdasarkan gambar di atas, kita dapat mencari tinggi gedung dengan perbandingan sebagai berikut
20.t = 50.10
t= 25 meter
Jadi, tinggi pohon adalah 25 meter.
5. Seorang pembuat sepatu mampu menyelesaikan pesanan selama 84
hari dengan 28 pekerja. Dikarenakan permintaan semakin meningkat, pekerjaan
harus selesai dalam 56 hari. Berapa banyak pekerja yang perlu ditambahkan agar
pekerjaan selesai dalam 56 hari?
PEMBAHASAN
Sama seperti soal di atas, pertama kali, kita harus membuat
sebuah model matematis baik dalam bentuk gambar ataupun persamaan.
Pada soal di
atas, kita akan membuat model matematis jumlah pekerja yang dibutuhkan
menggunakan konsep perbandingan. Namun konsep perbandingan yang digunakan
berbeda.
Pada soal ini,
konsep perbandingan yang digunakan sifatnya linear. Artinya, kecepatan proses
pengerjaan tetap sama baik 84 hari maupun 56 hari.
Sehingga,
bentuk perbandingan yang digunakan seperti di bawah ini.
56x = 28.84
x = 42
Total
kebutuhan karyawan untuk mengerjakan sepatu dalam 56 hari adalah 42 karyawan.
Sedangkan, saat ini, pembuat sepatu memiliki pekerja sebanyak 28. Sehingga,
kebutuhan tambahan pekerja sebanyak 42-28 = 14 pekerja.
6. Ibu membuat 10 loyang kue membutuhkan 8 tepung terigu. Suatu
hari, Ibu ingin membuat 15 loyang kue. Berapakah banyak tepung terigu yang
dibutuhkan Ibu?
PEMBAHASAN
Pada soal ini, kita dapat menggunakan perbandingan senilai untuk
menyelesaikannya. Proses pengerjaannya sama seperti soal nomor 1. Kita perlu
membuat model matematis terlebih dahulu untuk mempermudah pemahaman.
10 loyang → 8 tepung terigu
15 loyang → y tepung
terigu
10y = 15.8
y = 12
Kebutuhan ibu untuk membuat 15 loyang kue adalah 12 tepung
terigu.
7. Sebuah bis melakukan perjalanan dari kota M ke O menempuh
waktu 2 jam dengan kecepatan 60 km/jam. Jika bis ingin sampai 30 menit lebih
cepat, berapakah kecepatan bis seharusnya?
PEMBAHASAN
Perbandingan berbalik nilai dapat digunakan kembali untuk menyelesaikan
permasalahan ini. Kita dapat membuat model matematis seperti di bawah ini.
2 jam → 60 km/jam
1,5 jam → v km/jam
1,5v = 60.2
v = 80 km/jam
Jika bis ingin
mencapai kota O lebih cepat 30 menit, maka kecepatan bis haruslah 80 km/jam.
8. Seorang penjahit dapat membuat 50 pasang pakaian selama 20
hari. Suatu hari penjahit mendapatkan order 75 pasang pakaian, berapa lama
waktu yang dibutuhkan penjahit?
PEMBAHASAN
Untuk mengerjakan soal ini, kita dapat menggunakan perbandingan
senilai sederhana. Sehingga bentuk penyelesaiannya seperti di bawah ini.
50 pasang → 20 hari
75 pasang → m hari
50m= 75.20
m = 30
Penjahit dapat menyelesaikan 75 pasang pakaian dalam
30 hari.
Kesimpulan
Perbandingan (rasio) merupakan
merupakan salah satu teknik atau cara dalam membandingkan dua besaran.
Terdapat beberapa jenis
perbandingan seperti perbandingan senilai, perbandingan berbalik nilai,
perbandingan bertingkat, dan perbandingan yang lainnya.
Cara menghitung perbandingan
yaitu menentukan model, menentukan jenis perbandingan, menerapkan rumus untuk
menghitung perbandingan.
Rumus Perbandingan Senilai
a1/a2 =
b1/b2
Rumus Perbandingan Berbalik Nilai
a1/a2 =
b2/b1
Demikian pembahasan mengenai perbandingan, semoga
dapat menambah pengetahuan kalian mengenai perbandinga. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar