Fibonacci: Pengertian,
Deret, Rumus, Contoh Soal
Artikel kali ini akan membahas mengenai salah
satu pola barisan bilangan. Pola bilangan apakah itu? Simak penjelasan di bawah
ini.
Dalam materi pola barisan bilangan terdapat
berbagai macam jenis pola bilangan.
Beberapa pola bilangan yang perlu dipahami
yaitu pola barisan bilangan ganjil, pola barisan bilangan genap, pola barisan
bilangan persegi, pola barisan bilangan persegi Panjang, pola barisan bilangan
segitiga, dan juga pola barisan bilangan Fibonacci.
Salah satu topik pola bilangan yang akan kita
pelajari yaitu pola barisan bilangan Fibonacci.
Apakah kalian sudah mengetahui apa itu
bilangan Fibonacci?
Jika
kalian belum mengetahuinya, perhatikan dan pahami penjelasan terkait Fibonacci
berikut.
Pengertian Fibonacci
Fibonacci adalah suatu barisan bilangan yang
merupakan hasil penjumlahan dua bilangan sebelumnya.
Bilangan Fibonacci diperkenalkan pertama kali
oleh Leonardo da Pisa atau yang lebih dikenal dengan Fibonacci pada abad ke 13.
Berikut akan dijelaskan mengenai contoh
penerapan Fibonacci.
Contoh Penerapan Fibonacci
Fibonacci cukup banyak diterapkan dalam
berbagai bidang. Dalam bidang ekonomi misalnya terdapat Teknik menentukan dan
memprediksi pergerakan harga suatu produk dengan menggunakan Fibonacci.
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai bilangan
Fibonacci.
Bilangan Fibonacci
Pada bagian sebelumnya telah dikemukakan bahwa
bilangan Fibonacci merupakan penjumlahan dua bilangan sebelumnya.
Dua bilangan Fibonacci pertama yaitu bilangan
0 dan 1. Sehingga suku-suku berikutnya dari barisan bilangan Fibonacci yaitu
sebagai berikut.
Bilangan pertama: 0
Bilangan kedua: 1
Bilangan ketiga: 0 + 1 = 1
Bilangan keempat: 1 + 1 = 2
Bilangan kelima: 1 + 2 = 3
Bilangan keenam: 2 + 3 = 5
Bilangan ketujuh: 3 + 5 = 8
Bilangan kedelapan: 5 + 8 = 13
dan seterusnya sehingga bilangan selanjutnya
merupakan penjumlahan dari dua bilangan sebelumnya.
Selain itu, konsep Fibonacci juga digunakan
digunakan untuk barisan bilangan yang lainnya. Perhatikan contoh di bawah ini.
4,
5, 9, 14, 23, . . .
Pada barisan di atas, suku pertama: 4 dan suku
kedua: 5.
Suku ketiga: 4 + 5 = 9,
Suku keempat: 5 + 9 = 14,
Suku kelima: 9 + 14 = 23,
dan seterusnya.
Berikut akan dijelaskan mengenai deret
Fibonacci.
Deret Fibonacci
Deret Fibonacci didefinisikan secara rekursif (berulang). Misalkan
dalam beberapa pola barisan bilangan dengan dua suku pertama F1 = 0 dan F2 = 1.
Suku selanjutnya dirumuskan secara rekursif
sebagai berikut.
Fn + 1 = Fn – 1 + Fn
Berikut ini akan dijelaskan mengenai rumus
Fibonacci.
Rumus Fibonacci
Untuk menentukan suku ke-n bilangan Fibonacci
dapat dengan menggunakan rumus berikut ini.
fn = 1/√5 x ((1 + √5)/2)n – 1/√5 x ((1 – √5)/2)n
Berikut ini merupakan contoh soal bilangan
Fibonacci.
Contoh Soal Bilangan Fibonacci
1. Terdapat barisan bilangan sebagai berikut.
1,
1, 2, 3, 5, 8, . . .
Tentukan suku ke-8 barisan tersebut.
Pembahasan
Dengan menerapkan konsep bilangan Fibonacci,
diperoleh:
Suku ke-5 = 5
Suku ke-6 = 8
Suku ke-7 = 5 + 8 = 13
Suku ke-8 = 8 + 13 = 21
2. Perhatikan barisan bilangan berikut.
4, 7, 11, 18, 29, . . .
Tentukan tiga suku selanjutnya dari barisan di
atas.
Pembahasan
Suku ke-4 = 18
Suku ke-5 = 29
Suku ke-6 = 18 + 29 = 47
Suku ke-7 = 29 + 47 = 76
Suku ke-8 = 47 + 76 = 123
Tiga suku berikutnya yaitu 47, 76, dan 123.
Mari kita simpulkan materi mengenai bilangan
Fibonacci.
Kesimpulan
Fibonacci adalah suatu barisan bilangan yang
merupakan hasil penjumlahan dua bilangan sebelumnya, ditemukan oleh Leonardo da
Pisa atau dikenal dengan Fibonacci.
Penjumlahan dua suku sebelumnya dari bilangan
Fibonacci dirumuskan sebagai berikut.
Fn + 1 = Fn – 1 + Fn
Rumus eksplisit sukuk e-n dari barisan
Fibonacci yaitu
fn = 1/√5 x ((1 + √5)/2)n – 1/√5 x ((1 – √5)/2)n
Demikian pembahasan mengenai Fibonacci. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar