Peluang:
Pengertian, Materi, & Rumus Matematika
Pernahkah
kalian bermain monopoli? Untuk dapat bermain monopoli, kalian harus melemparkan
dadu, angka yang kemudian muncul merupakan jumlah jalan yang harus ditempuh
oleh pelempar dadu.
Pelemparan
dadu bermata 6 pada permainan monopoli ini akan menghasilkan angka 1, 2, 3, 4,
5, atau 6.
Kemungkinan
keluarnya angka tertentu pada pelemparan dadu bermata 6 adalah satu contoh dari
banyak contoh penerapan materi matematika peluang dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh lain
dari peluang pada kehidupan sehari hari adalah pelemparan uang koin.
Pada saat
melemparkan koin, ada dua buah kemungkinan mengenai sisi yang muncul. Sisi yang
pertama adalah sisi angka dan sisi yang kedua adalah sisi gambar.
Nah, kali ini materi yang akan kita
bahas adalah mengenai peluang. Mari kita simak materi berikut ini.
Definisi Peluang Matematika
Peluang pada umumnya berarti
kesempatan, namun pada matematika, peluang atau probabilitas adalah kemungkinan
yang mungkin terjadi/muncul dari suatu peristiwa.
Terkadang kita mengukur sebuah
peluang dengan angka, seperti “kemungkinannya sekitar 10%”, atau dengan
perkataan, seperti, “ah itu tidak mungkin” atau “itu sudah pasti terjadi”.
Dalam angka, peluang selalu berkisar
antara 0 sampai dengan 1. Dimana 0 menyatakan sebuah kejadian yang tidak
mungkin terjadi dan 1 menyatakan sebuah kejadian yang pasti terjadi, dalam
matematika hal ini dinotasikan sebagai
dengan P(K) menyatakan peluang
terjadinya kejadian K.
Istilah yang Sering Digunakan
Di dalam materi peluang, ada
beberapa istilah yang sering digunakan, diantaranya
Ruang sampel : Himpunan dari semua hasil percobaan yang mungkin terjadi
Titik sampel :
Anggota dari ruang sampel
Kejadian :
Himpunan bagian dari ruang sampel
Rumus Peluang
Sebelum membahas rumus peluang,
terlebih dahulu kita akan membahas mengenai frekuensi relatif.
Frekuensi relatif adalah perbandingan dari
banyak percobaan yang dilakukan dengan banyaknya kejadian
yang diamati.
Frekuensi relatif dapat dicari
dengan menggunakan rumus
Apabila peluang dari setiap titik sampel dari anggota ruang
sampel S sama, maka peluang kejadian K yang jumlah anggotanya ditulis sebagai
n(K) dapat dicari dengan rumus
Contoh
Soal
Pada pelemparan
sebuah dadu, tentukan peluang munculnya sisi dadu yang berangka genap
Pembahasan
Ruang sampel S adalah {1,2,3,4,5,6}
n(S) = 6
Sisi dadu genap adalah {2,4,6}
n(K) = 3
maka
jadi, peluang munculnya mata dadu berangka genap
adalah 0,5.
Kejadian Majemuk
Kejadian majemuk adalah kejadian
baru yang terbentuk dari perlakuan pada dua atau lebih kejadian.
Kejadian Komplemen
Kejadian K komplemen adalah
semua kejadian yang bukan kejadian K. Suatu kejadian K dan kejadian K komplemen
(yang dinyatakan K’) memenuhi
P(K) + P(K’) = 1 atau P(K’) = 1 – P(K)
Contoh soal:
Ana bermain kartu bridge,
kemudian diambil satu kartu secara acak. Tentukan peluang Ana mengambil kartu
bukan As
Pembahasan
jumlah semua kartu bridge
n (S) = 52
jumlah semua kartu As
n(K) = 4
Penjumlahan
Peluang
Kejadian
saling lepas
Terdapat dua buah
kejadian A dan B yang kemudian disebut kejadian saling lepas jika tidak ada
elemen pada kejadian A yang sama dengan elemen yang terdapat pada kejadian B.
Peluang salah satu A atau
B mungkin terjadi dengan A dan B adalah kejadian saling lepas, rumusnya adalah
P(A Ս B) = P(A) + P (B)
Contoh Soal
Terdapat dua buah dadu,
biru dan hijau. Dua dadu tersebut kemudian dilempar secara bersamaan satu kali,
tentukan peluang munculnya sisi dadu yang memiliki jumlah 3 atau 10!
Pembahasan
Hasil pelemparan dadu tersebut
kemudian dituliskan dalam tabel dibawah ini
|
|
|
Dadu |
Merah |
|
|
|
|
|
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
|
1 |
(1,1) |
(1,2) |
(1,3) |
(1,4) |
(1,5) |
(1,6) |
Dadu |
2 |
(2,1) |
(2,2) |
(2,3) |
(2,4) |
(2,5) |
(2,6) |
Biru |
3 |
(3,1) |
(3,2) |
(3,3) |
(3,4) |
(3,5) |
(3,6) |
|
4 |
(4,1) |
(4,2) |
(4,3) |
(4,4) |
(4,5) |
(4,6) |
|
5 |
(5,1) |
(5,2) |
(5,3) |
(5,4) |
(5,5) |
(5,6) |
|
6 |
(6,1) |
(6,2) |
(6,3) |
(6,4) |
(6,5) |
(6,6) |
Munculnya mata dadu berjumlah 3
A = {(1,2), (2,1)}
n(A) = 2
Munculnya mata dadu berjumlah 10
B = {(4,6), (5,5), (6,4)}
Karena anggota A tidak ada yang
sama dengan anggota B, maka kejadian A dan B merupakan dua kejadian yang saling
lepas sehingga menggunakan rumus:
sehingga peluang munculnya mata dadu yang berjumlah 3
atau 10 adalah .
Kejadian tidak saling lepas
Dua buah kejadian A dan B
disebut tidak saling lepas jika terdapat minimal satu elemen pada kejadian A
yang sama dengan elemen yang terdapat pada kejadian B. Peluang salah satu A
atau B mungkin terjadi dengan A dan B adalah kejadian tidak saling lepas,
rumusnya adalah
P(A Ս
B) = P(A) + P (B) – P(A Ո B)
Dimana P(A Ո B) menyatakan elemen yang
terdapat pada kejadian A dan B
Contoh Soal
Doni sedang bermain kartu
bridge, kemudian Ia mengambil satu kartu secara acak. Tentukan peluang kartu
yang diambil adalah kartu sekop dan kartu bergambar (J,Q,K)!
Pembahasan
Jumlah kartu bridge
n(S) = 52
jumlah kartu sekop
n(A) = 13
jumlah kartu bergambar
n(B) = 12
karena terdapat kartu bergambar
yang merupakan anggota kartu sekop (J sekop, Q sekop, dan K sekop) maka A dan B
merupakan dua kejadian tidak saling lepas sehingga digunakan rumus:
Jadi, peluang dari kartu yang terambil adalah kartu
sekop dan kartu bergambar (J,Q,K) adalah .
Kejadian saling bebas
Dua buah kejadian A dan B
dikatakan saling bebas jika munculnya kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B.
Peluang kejadian A dan B terjadi bersama sama adalah
P(A Ո
B) = P(A) × P(B)
Contoh Soal
Andi melempar dua buah dadu,
berapakah peluang muncul angka genap prima pada dadu pertama dan angka ganjil
pada dadu kedua!
Pembahasan
misalkan A = kejadian muncul
mata dadu genap prima pada dadu pertama
A={2}, maka P(A) = 1/6
misalkan B = kejadian muncul
mata dadu ganjil pada dadu kedua = {1,3,5} maka P(B) = 3/6
Kejadian A tidak mempengaruhi
kejadian B, maka digunakan rumus:
Jadi, peluang muncul angka genap prima pada dadu
pertama dan angka ganjil pada dadu kedua adalah 0,5.
Kejadian bersyarat
Jika terdapat dua kejadian yaitu
kejadian A dan kejadian B, kejadian tersebut dikatakan kejadian bersyarat jika
kejadian A mempengaruhi terjadinya kejadian B atau sebaliknya, kemudian dapat
dituliskan sebagai berikut ini
P(A Ո
B) = P(A) × P(B|A)
Atau
P(A Ո
B) = P(B) × P(A|B)
Contoh Soal
Terdapat kotak yang memuat 5
bola kuning dan 4 bola biru. Jika diambil dua buah bola, secara satu persatu
dan tanpa ada pengembalian, maka berapakah peluang bola yang diambil adalah
bola kuning pada pengambilan pertama dan bola biru pada pengambilan kedua!
Pembahasan
Pada pengambilan pertama
tersedia 5 bola kuning dari 9 bola yang tersedia.
Maka P(K) = 5/9
Pada pengambilan kedua tersedia
4 bola biru dari 8 bola yang tersisa (syarat : bola kuning telah diambil).
Maka P(B|K) = 4/8
karena kejadian tersebut saling
mempengaruhi, kemudian digunakanlah rumus:
Jadi, peluang bola yang terambil adalah bola merah pada
pengambilan pertama dan bola hijau pada pengambilan kedua adalah 5/18.
Contoh Soal Peluang
Terdapat wadah P, ada 8 kelereng
merah dan 5 kelereng putih di dalamnya. Wadah O, terdapat 7 kelereng merah dan
8 kelereng hitam di dalamnya. Kemudian, diambil satu kelereng secara acak dari
wadah P dan O. Peluang terambilnya kelereng putih dari wadah P dan kelereng
hitam dari wadah O adalah..
Jawaban
Untuk mengerjakan soal pertama,
kita harus membuat peluang pada masing-masing wadah. Kemudian, informasi yang
diberikan oleh soal adalah penggunaan kata ‘dan’ sehingga peluang yang terjadi
pada wadah P dan wadah O akan dikalikan seperti penyelesaian di bawah ini.
Wadah P: Besar peluang kelereng
putih = P(P) = 5/13
Wadah O: Besar peluang kelereng
hitam = P(O) = 8/15
Peluang terambilnya kelereng
putih dari wadah P dan kelereng hitam dari wadah O adalah P(PO).
P(PO) = P(P) x P(O)
P(PO) = (5/13) x
(8/15) = 8/39
Besar peluang terambilnya adalah 8/39 dari
wadah P dan O
Wawan akan melakukan uji peluang
kejadian pada dua dadu yang di lempar secara bersamaan sebanyak satu kali.
Berapakah peluang kejadian munculnya jumlah kedua dadu 2 atau 8?
Jawaban
Dalam mengerjakan soal peluang
dadu, kita harus mengetahui ruang sampel dadu. Dadu memiliki ruang sampel
sebanyak 36. Untuk lebih jelasnya, bisa kita perhatikan tabel ruang sampel dadu
di bawah ini.
DADU |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
1 |
(1,1) |
(1,2) |
(1,3) |
(1,4) |
(1,5) |
(1,6) |
2 |
(2,1) |
(2,2) |
(2,3) |
(2,4) |
(2,5) |
(2,6) |
3 |
(3,1) |
(3,2) |
(3,3) |
(3,4) |
(3,5) |
(3,6) |
4 |
(4,1) |
(4,2) |
(4,3) |
(4,4) |
(4,5) |
(4,6) |
5 |
(5,1) |
(5,2) |
(5,3) |
(5,4) |
(5,5) |
(5,6) |
6 |
(6,1) |
(6,2) |
(6,3) |
(6,4) |
(6,5) |
(6,6) |
Berdasarkan soal, jika kita
melempar dadu, kemungkinan munculnya angka 2 jika kedua sisi dadu
memperlihatkan angka 1 seperti warna kuning pada tabel di atas. Untuk angka 8,
terdapat 5 kemungkinan yaitu (2,6), (3,5), (4,4), (5,3), (6,2). Sehingga proses
pengerjaannya seperti di bawah ini.
Peluang munculnya angka 2: P(2)
= 1/36
Peluang munculnya angka 8: P(8)
= 5/36
Peluang munculnya angka 8 atau 2: P(2) + P(8) =
1/36 + 5/36 = 6/36 = 1/6
Berapa banyak susunan yang bisa dibuat dari kata “PELUANG”?
Jawaban
Dalam mengerjakan soal sejenis ini, pertama, kita harus
memperhatikan banyaknya huruf dalam kata “PELUANG”. Kemudian, kita harus
menuliskan banyak per huruf seperti di bawah ini untuk jelasnya.
Jumlah kata dan huruf: n = 7; P = 1; E = 1; L = 1; U = 1; A = 1;
N = 1; G = 1.
Banyak susunan yang bisa dibuat: P(S) =
Kita bisa menggunakan materi
kofaktorial pada peluang untuk mengerjakan soal ini.
Kesimpulan
Sekian materi peluang kali ini.
Semoga bermanfaat dan bertemu lagi di materi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar