Variabel Penelitian
Variabel
Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh seorang peneliti dengan tujuan untuk dipelajari sehingga didapatkan
informasi mengenai hal tersebut dan ditariklah sebuah kesimpulan.
Variabel merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah penelitian, karena sangat tidak memungkinkan bagi seorang peneliti
melakukan penelitian tanpa variabel.
1. Pengertian Variabel Penelitian
Variabel
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti dapat berubah-ubah,
bermacam-macam, berbeda-beda (tentang harga, mutu, dan sebagainya).
Sebagian
besar ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai kondisi-kondisi yang
telah dimanipulasi, dikontrol, atau diobservasi oleh seorang peneliti dalam
sebuah penelitiannya.
Sebagian
ahli juga mendefiniskan bahwa yang dinamakan variabel adalah segala sesuatu
yang akan menjadi objek pengamatan dalam sebuah penelitian. Dari dua pengertian
di atas, bisa diartikan bahwa variabel penelitian meliputi faktor-faktor yang
berperan ketika proses penelitian itu sendiri.
Variabel
penelitian ini sangat ditentukan oleh landasan teoritis dan kejelasannya yang
ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, jika landasan teori
dalam suatu penelitian berbeda, maka akan berbeda pula hasil variabelnya.
Kemudian
variabel-variabel yang hendak digunakan perlu penetapan, klasifikasi dan
identifikasi. Luas dan sempitnya variabel penelitian juga dapat menentukan
jumlah variabel yang akan digunakan.
Terdapat
perbedaan variabel antara ilmu ekstrak dan ilmu sosial. Pada ilmu ekstrak
variabel yang dipakai biasanya mudah diketahui karena bisa dilihat dan
divisualisasikan.
Sedangkan
variabel dalam ilmu sosial itu bersifat abstrak sehingga susah dijamah secara
realita. Variabel-variabel ilmu sosial lahir dari suatu konsep yang perlu
dijelaskan dan diubah bentuknya sehingga bisa diukur dan dipergunakan secara
operasional.
1.1.
Pengertian Menurut Para Ahli
Sudigdo
Sastroasmoro
Varibel
merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek ke
subjek lainnya.
Hatch
dan Farhady (1981)
Menurut
pendapat ini variabel diartikan sebagai atribut atau objek yang memiliki
variasi antara objek dengan objek lainnya.
Bhisma
Murti (1996)
Menurut
Bhisma, definisi variabel yaitu fenomena yang mempunyai variasi nilai dan variasi
nilainya dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif.
Kidder
(1981)
Menurut
pendapat Kidder, variabel adalah suatu kualitas di mana peneliti mempelajari
dan menarik sebuah kesimpulan dari proses penelitian tersebut.
Dr.
Soekidjo Notoatmojo (2002)
Menurut
pendapat Dr. Soekidjo yaitu:
- Variabel mengandung
pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh para anggota dalam suatu
kelompok yang berbeda dengan apa-apa yang dimiliki oleh kelompok lain
juga.
- Variabel adalah sesuatu yang
dipakai sebagai ciri, sifat, maupun sifat yang didapatkan dari penelitian
tentang konsep pengetian tertentu. Contoh, Pendidikan, umur, gen,
pekerjaan, pengetahuan, dan lain sebagainya.
Dr.
Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Menurut
Dr. Watik, variabel adalah sebuah konsep yang memilki variabilitas. Sedangkan
konsep merupakan gambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu.
Kerlinger
(1973)
Variabel
adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Contoh, Pendidikan,
penghasilan, jenis kelamin, produktifitas kerja, tingkat apresiasi, dan
sebagainya.
Variabel
juga bisa dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda. Dengan demikian, variabel itu adalah sesuatu yang bervariasi.
2.
Jenis-jenis Variabel Penelitian
Menurut sifatnya, variabel ini dapat dibedakan
menjadi 5 yaitu: Sifat variabel, hubungan antar variabel, urgensi pembukaan
instrumen, dan tipe skala pengukuran. Berikut penjelasannya.
2.1. Hubungan antar Variabel
Jenis Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel ini mempunyai pengaruh atau menjadi penyebab terjadinya
perubahan pada variabel lain. Sehingga bisa dikatakan bahwa perubahan yang
terjadi pada variabel ini diasumsikan akan mengakibatkan terjadinya perubahan
variabel lain.
Contoh, jika dalam sebuah penelitian dinyatakan akan berusaha mengungkap “pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi
mahasiswa” maka variabel bebasnya adalah “motivasi belajar”. Disebut
variabel bebas karena variabel ini tidak bergantung pada variabel lain.
Sedangkan variabel “prestasi
belajar” bergantung dan dipengaruhi oleh variabel “motivasi belajar”.
Variabel bebas atau independent ini juga biasa disebut sebagai variabel
stimulus, pengaruh dab prediktor. Di dalam pemodalan persamaan struktural,
variabel bebas disebut sebagai variabel eksogen.
Jenis Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terkait atau dependent adalah variabel yang keberadaannya
menjadi suatu akibat dikarenakan adanya variabel bebas. Disebut variabel
terkait karena kondisi atau variasinya terkait dan dipengaruhi oleh variasi
variabel lain.
Selain itu ada juga sebutan lain yaitu variabel tergantung, karena
variasinya tergantung pada variasi variabel lain. Kemudian ada juga yang
menyebut variabel output, kriteria, respon, dan indogen.
Contoh variabel dependent: Aapabila seorang
peneliti hendak mengungkap “pengaruh
motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa” maka
yang menjadi variabel terikatnya adalah “prestasi
belajar siswa”. Variabel ini dinamakan sebagai variabel
terikat karena tinggi dan rendahnya prestasi siswa itu tergantung variabel
motivasi belajarnya.
Jenis Variabel Kontrol (Control Variable)
Jenis variabel ini merupakan variabel yang dibatasi dan dikendalikan
pengaruhnya sehingga tidak berpengaruh pada gejala yang sedang diteliti, dengan
kata lain yaitu dampak dari variabel bebas terhadap variabel terikat tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Dalam beberapa penelitian variabel ini tidak dinyatakan secara
eksplisit, tetapi lebih ke penelitian yang sifatnya eksperimental. Variabel ini
dibutuhkan pengendalian yang sifatnya sangat penting.
Hal sedemikian rupa dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi
kompleksitas permasalahan yang sedang diteliti. Selain digunakan untuk
penelitian eksperimental, variabel kontrol juga sering dipakai peneliti apabila
hendak melakukan penelitian yang sifatnya membandingkan.
Contohnya, pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar siswa.
Variabel bebas dalam variabel ini adalah metode mengajar, sedangkan variabel
terikatnya adalah pretasi belajar sisiwa.
Variabel yang ditetapkan sama yaitu mata pelajaran yang sama misal,
pelajaran kimia. Dengan adanya penetapan variabel kontrol tersebut maka dampak
besarnya pengaruh mengajar terhadap prestasi belajae sisiwa bisa diketahui
lebih pasti
2.2. Sifat Variabel
Variabel ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Jenis Variabel Dinamis
Pengertian variabel dinamais yaitu suatu variabel yang bisa diubah naik
keadaan maupun karakteristiknya. Variabel ini memungkinkan untuk dilakukan
manipulasi atau perubahan sesuai dengan tujuan yang diinginkan peneliti.
Perubahan tersebut dapat berupa peningkatan atau penurunan. Seperti
contoh, prestasi belajar, motivasi belajar, kinerja pegawai, dan lain-lain
Jenis Variabel Statis
Variabel statis adalah variabel yang mempunyai sifat yang tetap dan
tidak dapat diubah, baik keberadaan maupun karakteristiknya. Dalam kondisi
normal sifat-sifat tersebut sulit untuk diubah.
Contoh seperti, status sosial ekonomi, tempat tinggal, jenis kelamin,
dan lain-lain.
2.3. Urgensi Faktual
Bedasarkan penting atau tidaknya sebuah instrumen dalam mengumpulkan
data, maka dapat dibedakan menjadi 2 yaitu variabel konseptual dan faktual,
berikut penjelasannya:
Variabel Konseptual
Dinamakan variabel konseptual karena variabel ini tidak terlihat secara
fakta dan tersembunyi dalam suatu konsep. Variabel konsep hanya bisa diketahui
berdasarkan indikator yang tampak.
Contoh variabel konsep adalah, motivasi belajar, minat, konsep diri,
bakat, kinerja, dan lain-lain. Karena tersembunyi di dalam konsep, maka
keakuratan data yang terdapat pada variabel konsep tergantung keakuratan
indikator dari beberapa konsep yang sudah dikembangkan oleh peneliti.
Variabel Faktual
Berbeda dengan yang di atas, variabel ini merupakan variabel yang ada di
dalam faktanya. Contoh yang dapat kamu lihat dalam variabel ini adalah, gen,
usia, asal daerah/sekolah, agama, pendidikan, dan lain-lain.
Karena sifatnya yang faktual, maka apabila terjadi kesalahan dalam
pengumpulan data itu bukanlah kesalahan instrumen akan tetapi respondennya,
misal si responden tidak jujur atau terdapat sifat-sifat buruk pada responden
itu sendiri.
2.4. Tips Skala
Pengukur
Ada sekitar 4 tingkatan dalam variabel ini yaitu: Nominal, interval, dan
rasio, berikut penjelasannya:
Variabel Nominal
Variabel nominal adalah, variabel yang hanya bisa dikelompokkan terpisah
secara kategori dan diskrit. Variabel nominal bisa disebut juga dengan variabel
diskrit. Dilihat dari namanya nominal atau nomi mempunyai arti nama, hal ini
menunjukkan bahwa tanda atau label hanya digunakan untuk membedakan antar
variabel.
Contoh dari variabel ini yaitu: Gender, agama, wilayah, dan lain-lain.
Variabel nominal juga merupakan variabel yang memiliki variasi paling sedikit.
Variabel Ordinal
Variabel ordinal yaitu variabel yang memiliki variasi perbedaan,
tingkatan, urutan, namun tidak memiliki kesamaan jarak perbedaan dan tidak bisa
dibandingkan. Pada urutan ini tergambar adanya gradasi atau sebuah tingkatan,
namun itu semua tidak bisa diketahui secara pasti.
Contohnya yaitu peringkat dalam kejujuran, di mana selisih yang
menggambarkan jarak pencapaian skor/pretasi juara 1, 2, 3, dan seterusnya tidak
dipermasalahkan.
Variabel Interval
Berbeda lagi dengan variabel-variabel di atas, skala variabel jenis ini
dapat dibedakan, bertingkat dan memiliki jarak yang sama dari satuan hasil
pengukuran, namun kesamaan tersebut sifatnya tidak bisa dibandingkan dan tidak
mutlak.’
Contoh interval, penerimaan raport dari hasil belajar diberikan angka 4,
5, 6 , 7, 8, 9, 10 dan seterusnya. Skala penilaian dari angka 1 – 10 memiliki
satuan 1 per unit. Jarak angka 4 ke 5 sama saja dengan jarak 5 ke 6…. dan
seterusnya.
Namun angka tersebut tidak memiliki arti perbandingan, dalam artian
bahwa angka 4 yang didapatkan oleh seorang siswa itu tidak berarti bahwa
kepintaran siswa setengah lebih baik dari siswa yang mendapat angka 8.
Variabel Rasio
Variabel rasio adalah variabel yang memiliki skor dan bisa dibedakan,
diurutkan, adanya persamaan jarak perbedaan, dan dapat dibandingkan.
Contohnya, tinggi badan, seseorang yang tinggi badannya 50 cm adalah
setengah dari orang yang tinggi badannya 100 cm.
2.5. Penampilan Waktu Pengukuran
Dalam waktu pengukuran variabel dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Variabel maksimalis dan tipikalis. Simak di bawah ini.
Variabel Maksimalis
Variabel maksimalis adalah, variabel yang ketika proses pengumpulan
data, ada dorongan terhadap responden agar menunjukkan penampilan maksimal. Contohnya,
kreativitas, bakat, pretasi dll.
Variabel Tipikalis
Variabel tipikalis adalah variabel yang ketika peroses pengumpulan data
tidak ada dorongan terhadap responden dalam menunjukkan penampilan secara
maksimal, namun lebih kepada jujur diri terhadap variabel yang diukur.
Contohnya yaitu: Minat, kepribadian, sikap terhadap pelajaran tertentu
dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar